SITUBONDO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdoer Rahem Situbondo mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk tahun 2024 guna memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan beberapa alat kesehatan (alkes) yang masih kurang atau membutuhkan peremajaan, seperti infuse pump, syringe pump, EEG (electro encephalo graph), ECG (elektrokardiografi), mesin anestesi, bed side cap, dan alat pasien monitor.
Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, dr. Hj. Roekmy Prabarini Ario, menjelaskan bahwa penambahan alat-alat ini diharapkan dapat mendukung pelayanan di kamar operasi dan ruang ICU rumah sakit agar lebih efektif dan cepat, serta dapat menggantikan alat-alat lama yang sudah rusak.
“Tentu dengan adanya peralatan yang baru tersebut, minimal waktu tunggu untuk pasien dalam menjalani operasi di RSUD Abdoer Rahem tidak terlalu lama dan lebih efektif, serta lebih cepat,” ujar Roekmy.
Selain itu, pengadaan alat EEG juga akan ditempatkan di poliklinik saraf untuk mendiagnosis pasien dengan kejang, menggantikan alat EEG lama yang sudah rusak.
Dengan penguatan layanan ini, RSUD Abdoer Rahem Situbondo berharap dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat ( Red )