Brantas news Nasional Situbondo, Pjs. Bupati Situbondo, DR Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman, S.PT, M.SI, menyatakan harapannya agar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang diselenggarakan oleh Yayasan John Fawcett Foundation (JFF) terkait penanganan penyakit katarak dapat dilakukan tiga kali dalam setahun. 5 November 2024 Pernyataan ini disampaikan saat ia meninjau acara Semangat Socca Terak di halaman Dinas Kesehatan Situbondo.
Aftabuddin mengungkapkan bahwa masyarakat Situbondo sangat memerlukan bantuan dari JFF, yang berasal dari Provinsi Bali dan berfokus pada pemulihan serta pencegahan kebutaan. Ia mencatat bahwa terdapat sekitar 6.000 kasus katarak di Situbondo, dengan banyak di antaranya belum tertangani.
“Di Situbondo, kasus katarak cukup tinggi. Sebagian besar dari 6.000 kasus ini belum tertangani, dan kami berharap JFF dapat membantu lebih sering,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aftabuddin menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai penyakit katarak agar mereka lebih waspada dan dapat melakukan langkah-langkah pencegahan. Ia menambahkan, “Masyarakat perlu diberitahu cara untuk mencegah katarak. Misalnya, bagi yang rajin berwudhu dalam agama Islam, saya rasa bisa terhindar dari katarak.”
Bupati juga memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Situbondo Dr Sandi atas kerja sama mereka dengan JFF dalam menekan angka kasus katarak yang terus meningkat. Ia berharap edukasi yang dilakukan dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan mata mereka.
Sementara itu, Project Manager JFF, Komang Wardhana, menjelaskan bahwa kegiatan Baksos ini merupakan pelaksanaan kedua di tahun ini, setelah sebelumnya dilaksanakan pada bulan Juli. “Kami memiliki tim kesehatan mata yang terdiri dari 24 orang, termasuk enam dokter spesialis mata, yang siap membantu dalam pemeriksaan dan operasi katarak,” ungkapnya.
Antusiasme masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pelosok, sangat tinggi. Oleh karena itu, prioritas diberikan kepada pasien dari daerah terpencil. Dinas Kesehatan Situbondo juga menyediakan kendaraan untuk memudahkan akses bagi pasien.
“Antusiasme masyarakat sangat bagus, sehingga kami utamakan pasien dari pelosok. Dinkes juga telah melakukan jemputan untuk pasien yang membutuhkan,” imbuh Komang.
Dalam kegiatan ini, JFF menargetkan pemeriksaan mata umum sebanyak 1.500 orang dalam waktu tiga hari, termasuk sekitar 200 orang yang akan menjalani operasi katarak. Selain itu, mereka juga memberikan kacamata sesuai hasil pemeriksaan, serta edukasi kepada siswa SD terkait kesehatan mata.
Komang menjelaskan bahwa ada lima penyebab utama terjadinya katarak, yaitu bawaan lahir, penyakit diabetes, kondisi ekonomi yang sulit, benturan keras, dan usia di atas 50 tahun. “Rata-rata penyebab katarak adalah karena usia yang sudah lanjut,” tegasnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Situbondo dapat lebih memahami dan mencegah terjadinya katarak, serta mendapatkan akses yang lebih baik untuk perawatan kesehatan mata.(Red)