Situbondo, Jawa Timur Proyek penggantian jembatan Kalibagor di Dusun cangkring, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, yang menggunakan anggaran APBN 2024, kembali menjadi sorotan. Pada Senin (30/9/2024), sejumlah pekerja terpantau tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pembesian dan perakitan slof, mengabaikan prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja (K3) yang seharusnya menjadi prioritas utama.
Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Selain tidak adanya pemakaian APD, spanduk atau bendera K3 yang seharusnya dipasang untuk mengingatkan pentingnya keselamatan kerja juga tidak terlihat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kecelakaan yang bisa terjadi, terutama dengan risiko material jatuh dari ketinggian.ucap aktifis muda
Ed, mandor proyek dari CV. Kawitan, mengakui bahwa meskipun perlengkapan APD tersedia, banyak pekerja yang tidak memakainya secara lengkap. “Kami sudah menyediakan APD, tetapi beberapa pekerja tidak menggunakannya,” ujarnya. Pekerjaan proyek ini telah berjalan selama empat bulan,apa tindakan dari kontraktor dari ketidak patuhan terhadap K3 yang berpotensi menimbulkan kecelakaan yang sangat fatal.
Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 10.349.785.232,00 dengan waktu pelaksanaan 210 hari kalender. Namun, informasi mengenai sumber dana dan rincian lebih lanjut mengenai proyek tersebut tidak dijelaskan secara transparan, menambah catatan buruk dalam manajemen proyek ini.
Gafur, aktivis LSM Penjara Indonesia Kabupaten Situbondo, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya pengawasan dari konsultan pengawas. “Ada dugaan kelalaian dalam pengawasan kegiatan proyek ini. Jika tidak ada tindakan tegas, risiko kecelakaan akan semakin tinggi,” tegasnya.
Hingga berita ini ditulis, pihak pelaksana proyek dan instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai pelanggaran ini. Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil langkah tegas untuk memastikan keselamatan di lokasi pekerja menjadi prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi.(Red)
