Bondowoso Brantas news Nasional Mencari, mengasah, dan meningkatkan ilmu pengetahuan adalah keharusan bagi generasi muda untuk meraih kemandirian di masa depan. Hal ini dibuktikan oleh mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang yang tengah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perum Perhutani KPH Bondowoso.
Setelah mengikuti berbagai materi dan praktik lapangan, para mahasiswa menerima pembekalan tentang perencanaan penyusunan Rencana Teknik Tahunan (RTT) untuk semua bidang pekerjaan di Perhutani, termasuk persemaian, tanaman, tebangan, pemeliharaan sadapan, dan agroforestry kopi.
Dalam penyampaian materi, Soekirno, Wakil Administratur KSKPH Bondowoso Utara, dan Eko Ali Ismail, Kepala Seksi Madya Perencanaan & Pengembangan Bisnis (PPB) Perhutani KPH Bondowoso, menjelaskan bahwa seluruh rencana kerja di Perhutani tertuang dalam buku Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) yang disusun setiap sepuluh tahun. Mereka menekankan pentingnya tanggapan dari Asper KBKPH dalam penyusunan RTT dua tahun sebelum pelaksanaan (T-2) untuk mendapatkan penilaian sebelum dikirimkan ke Departemen Perencanaan & Pengembangan Bisnis (Deprenbangbis) Divisi Regional.
Menurut Defrit Sanherib Sora, Ketua Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, Perum Perhutani menjalankan prinsip kehati-hatian dalam setiap tahap kerja, dimulai dari penyusunan rencana yang matang. “Dengan rencana yang baik, diharapkan semua bidang pekerjaan dapat berjalan lancar dan mudah dipantau oleh manajemen Perhutani,” ujarnya.
Saat ini, terdapat 13 peserta PKL asal Politeknik Pertanian Negeri Kupang di Perum Perhutani KPH Bondowoso, terdiri dari 9 mahasiswa dan 4 mahasiswi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para mahasiswa dalam bidang pengelolaan hutan dan pertanian berkelanjutan.