Bondowoso, 3 Oktober 2024 – Perum Perhutani KPH Bondowoso memberikan pelatihan kepada 13 mahasiswa dari Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang tentang teknik pembuatan bibit secara vegetatif. Pelatihan yang berlangsung di petak 51A RPH Wringintapung ini merupakan bagian dari upaya reboisasi yang menjadi tugas utama para rimbawan.
Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menjelaskan bahwa metode vegetatif, yang menggunakan bagian tertentu dari tanaman seperti daun, batang, atau pucuk, sangat cocok diterapkan di wilayah kerjanya. Ia mengungkapkan bahwa hasil uji coba cangkok pinus bocor getah (PBG) di petak 51A Wringintapung menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik setelah ditanam di RPH Kembang BKPH Wonosari.
“Metode vegetatif ini dapat menghemat waktu, tempat, dan biaya. Oleh karena itu, kami merasa penting untuk memberikan arahan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai proses pembuatan bibit vegetatif PBG yang baik,” tambah Cak Munir.
Ketua mahasiswa jurusan kehutanan Politani Negeri Kupang, Defrit Sanherib Sora, menyatakan bahwa meskipun baru mengenal tanaman pinus di Bondowoso, semua anggota sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
“Setelah PKL, kami sepakat untuk mencoba menerapkan ilmu yang didapat di kampung halaman, meskipun jenis pohon pinus belum ada di sana. Kami yakin pinus dapat tumbuh baik di Kupang berdasarkan kontur tanah yang ada,” ujar Defrit.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan mahasiswa, tetapi juga mendorong pelestarian lingkungan melalui teknik reboisasi yang lebih efisien.
RED