Gandi Pradana Terluka Akibat Pengendara Mabuk, Keluarga Tuntut Tanggung Jawab

brantasn | 5 November 2024, 16:12 pm | 58 views

Brantas news Nasional Situbondo,Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua kendaraan bermotor terjadi di Jalan Raya Kotakan, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, pada 15 Agustus 2023 dini hari Selasa. Insiden ini melibatkan Gandy Pradana, yang mengalami luka berat setelah ditabrak oleh pengendara yang diduga dalam pengaruh minuman keras (Miras).

Orang tua Gandy, Rachmad Hartadi, memberikan keterangan kepada media Brantas news Nasional menjelaskan bahwa putranya hendak pulang, Dan Seketika motor yang dikendarainya Ditabrakan dengan pengendara lain yang berkendara zig-zag. “Saksi mata melaporkan bahwa pengendara tersebut berboncengan dan terlihat tidak stabil saat berkendara,” jelas Hartadi.

Akibat kecelakaan ini, Gandy terpental ke luar aspal dengan cedera serius, termasuk retak tulang belikat, sementara dua siswa mengalami luka ringan. Penyelidikan oleh Unit Laka Lantas Polres Situbondo menemukan bahwa pengendara yang menabrak tidak mengenakan helm dan tidak memiliki surat-surat kendaraan yang sah,. Dan Anihnya Kendaraan tersebut Bisa Di Bawa Pulang, kendaraan tersebut diketahui milik Kepala Sekolah STM setempat.jelasnya,

Dan Anak resebut Di ketahui Bertempat Di sekolah STM Daerah Situbondo,Dalam Hal tersebut Anihnya Sekolah STM itu bukan Sekolah Yang Ber asrama,Hartadi menyoroti kurangnya pengawasan dari Kepala Sekolah, yang seharusnya menjaga siswa Yang Bertempat atau Tinggal Di sekolah,Agar tidak keluar larut malam. “Mengapa siswa yang sudah dewasa bisa bebas keluar pada jam 01.00 malam Apalagi Dalam ke Adaan Mbuk.Yang seharusnya tinggal di sekolah?” Imbunya.

Laporan awal ke Polres Situbondo dengan nomor LP/A/316/VIII/2023/SPKT.SATLANTAS/POLRES SITUBONDO/POLDA JATIM, dan proses hukum akan dilanjutkan. Keluarga Gandy Rachmad Hartadi Akan Terus menuntut penyalahgunaan wewenang terhadap Kepala Sekolah.Tuturnya,

Hartadi menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan kasus ini dan berharap agar pihak kepolisian dapat bertindak sesuai dengan prinsip Presisi Polri dalam menangani kasus-kasus serupa. “Kami ingin kejadian ini menjadi pelajaran bagi sekolah lain agar tidak ada korban berikutnya,” pungkasnya.(RED)

Berita Terkait
error: