Kisah memiluhkan Pak Agus, Ibu Sudiye, dan Anaknya Titin, di Tengah Keterbelakangan Mental dan Fisik

brantasn | 14 May 2024, 04:21 am | 104 views
 
Situbondo | Brantasnewsonline.com – Pada hari ini, Selasa 14 mei 2024 media Brantas News melaporkan kisah pilu, tentang perjuangan Pak Agus, Ibu Sudiye, dan putrinya, Titin, yang hidup dalam kondisi sulit di Dusun Polay, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. 
 
Pak Agus, seorang pria yang bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, berjuang bersama Ibu Sudiye dan Titin, yang mengalami keterbatasan mental dan fisik (disabilitas)
 
Dalam kondisi  tersebut, Ibu Sudiye mengungkapkan bahwa keluarganya belum pernah menerima bantuan dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah.tutur nya kepada media Brantas news, 
 
Rumah mereka yang sederhana tanpa lampu dan ber alas tanah yang berukuran kecil seperti kandang kambing menjadi saksi keputus asaan mereka,atas kurangnya perhatian dan bantuan yang mereka terima.
 
Namun, dalam kejadian yang mengejutkan, Ketua LSM Perjuangan Rakyat, Rachmat Hartadi, secara kebetulan mengunjungi Desa Jatisari, Dusun Polay, RT 01 RW 07 “dan Hartadi  bertemu dengan pak Agus dan keluarganya.
 
Menyaksikan kondisi keluarga pak Agus yang sulit, Rachmat Hartadi tanpa ragu memberikan bantuan sembako berupa beras dan kebutuhan selengkapnya tutur HATADI,
 
Dan Ketika diconfirmasi Rachmad Hartadi oleh tim media Brantas News,
tentang alasan di balik bantuannya, Hartadi dengan tegas menyatakan bahwa tindakannya didasarkan pada nurani dan semangat LSM Perjuangan Rakyat yang berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan dan kemaslahatan rakyat.ucapnya””
 
“Saya membantu Pak Agus, Ibu Sudiye, dan Titin disabilitas,tanpa ada motif politik, mas. Saya melakukannya berdasarkan hati nurani dan semangat lembaga kami, Perjuangan Rakyat. Kami akan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat dan kemaslahatan rakyat. Melihat kondisi keluarga mereka, saya merasa terharu. Mengapa kok masih ada orang-orang yang hidup dalam keadaan seperti ini?” ujar Hartadi dengan nada sinis dan perasaa terharu,”
 
Kisah pengorbanan Pak Agus, Ibu Sudiye, dan putrinya, Titin, yang menghadapi keterbelakangan mental dan fisik tanpa bantuan, menarik perhatian LSM Perjuangan Rakyat yang memberikan bantuan sembako sebagai upaya untuk meringankan beban mereka. 
 
Kejadian ini membangkitkan emosi dan menggugah kesadaran akan ketidak adilan sosial yang masih ada di masyarakat Indonesia. Semoga bantuan ini menjadi awal dari perubahan bagi Pak Agus, Ibu Sudiye, Titin, ungkapnya,,(Red)
Berita Terkait
error: