Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Panarukan Polisi Bantu Evakuasi

brantasn | 6 September 2024, 01:04 am | 94 views

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, SIK, MIK melalui Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa, SH, MH mengatakan personil Satpolairud menerima laporan dari masyarakat bahwa ada kapal nelayan yang mengalami kebocoran dan tenggelam di perairan Panarukan.

Kapal berisi belasan ABK tersebu berhasil selamat setelah ditolong oleh kapal gardan Srikandi yang juga melaut di perairan Panarukan, nahkoda beserta belasan ABK kemudian dievakuasi ke pesisir pantai Panarukan untuk mendapat pertolongan.

“Satpolairud bersama Pos TNI AL Panarukan serta instansi terkait melakukan evakuasi belasan ABK kapal yang tenggelam tersebut dari kapal Gardan yang menolong dan mendata serta mengantarkan untuk dijemput keluarganya” terang AKP Gede Sukarmadiyasa.

Berdasarkan keterangan saksi, AKP Gede Sukarmadiyasa mengungkapkan bahwa kapal Slerek dengan nama lambung Laksana 01 yang yang di nahkodai oleh Pak Net (50) bersama belasan ABK. Kapal tersebut berangkat dari pesisir pantai Panarukan pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 wib, setelah berlayar sekitar 5 mil, lambung kapal mengalami kebocoran di bagian depan samping kanan bawah sehingga air laut masuk dan  menyebabkan kapal tenggelam.

Saat kejadian para ABK bertahan dengan memegang jiregen dan box ikan maupun alat bantu lainnya untuk dapat mengapung, beruntung beberapa saat kemudian ada Kapal Gardan dengan nama lambung Srikandi yang dinahkodai Surais (55) melintas dengan akan pulang ke Panarukan sehingga ABK kapal Gardan tersebut melakukan pertolongan dan mengevakuasi semua ABK ke pantai.

“Nahkoda dan belasan ABK berhasil selamat dan dalam kondisi sehat. Tidak ada korban jiwa, hanya mengalami kerugian kapal berserta mesin dan alat tangkap ikan yang tenggelam saat kejadian” jelasnya.

Antisipasi kejadian tidak terulang, Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa mengimbau para nelayan agar melakukan ramchek secara rutin terhadap kapal atau perahu saat sebelum digunakan untuk melaut, sehingga dapat mengantisipasi kejadian kecelakaan laut yang disebabkan oleh ketidaklayakan kapal atau perahu.

Kemudian yang juga sangat penting adalah membawa Life Jaket guna sarana pertolongan apabila terjadi kecelakaan laut karena para nelayan berhadapan dengan alam yang pada saat ini angin dan gelombang laut tidak menentu atau tidak bisa dipastikan.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat nelayan untuk selalu berhati-hati, cek kelayakan kapal atau perahu sebelum melaut, tidak memaksanakan diri apabila cuaca ekstrim serta  wajib membawa alat alat keselamatan seperti life jaket. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tutupnya. (Yadik)

Berita Terkait
error: