Biden Hukum Pasukan Khusus Israel, Netanyahu Siap Melawan

brantasn | 9 May 2024, 03:37 am | 124 views

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan melawan upaya Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi terhadap unit militer negaranya, batalion Netzah Yehuda Israel.

“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada unit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) – saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Guardian pada Senin (22/4/2024).

“Saya telah berupaya dalam beberapa minggu terakhir untuk menentang sanksi terhadap warga Israel, termasuk dalam percakapan saya dengan pemerintah Amerika,” tulis Netanyahu di media sosial X.

“Pada saat tentara kita sedang memerangi monster teroris, niat untuk menjatuhkan sanksi terhadap unit di IDF adalah hal yang sangat absurd dan rendahnya moral,” tambahnya.

Outlet AS Axios melaporkan pada Sabtu (19/4/2024) bahwa pejabat Departemen Luar Negeri AS telah mengkonfirmasi pihaknya sedang bersiap untuk menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda dari IDF.

Pasukan zionis ini dituduh AS telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap warga Palestina. Surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada Minggu bahwa AS juga mempertimbangkan tindakan serupa terhadap unit polisi dan militer lainnya.

Langkah yang sangat signifikan ini, yang merupakan pertama kalinya pemerintah AS menargetkan unit IDF, terjadi ketika Kongres AS menyetujui bantuan darurat baru sebesar US$26 miliar kepada Israel.

Di sisi lain, IDF mengatakan mereka tidak mengetahui adanya sanksi yang berlaku terhadap unit mana pun. “Jika keputusan dibuat mengenai masalah ini, maka keputusan tersebut akan ditinjau,” katanya.

Sanksi tersebut, yang akan diberlakukan berdasarkan undang-undang Leahy tahun 1997, akan melarang transfer bantuan militer AS ke unit tersebut dan mencegah tentara dan perwira berpartisipasi dalam pelatihan baik dengan militer AS atau dalam program yang menerima dana AS.

Menurut pejabat kesehatan di Gaza, serangan Israel di kota Rafah di Gaza selatan pada Sabtu malam menewaskan 22 orang, termasuk 18 anak-anak.

Sebagian besar tampaknya menjadi korban dalam serangan udara kedua dari dua serangan udara, yang menewaskan 17 anak-anak dan dua wanita dari keluarga besar yang sama, menurut catatan rumah sakit.

sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240422203132-4-532436/biden-hukum-pasukan-khusus-israel-netanyahu-siap-melawan

Berita Terkait
error: