Perhutani Bondowoso Optimis Penuhi Target Produksi Getah 2024

brantasn | 13 October 2024, 03:43 am | 63 views

Bondowoso, 13 Oktober 2024 Produksi getah pinus yang dihasilkan dari penyadapan pohon pinus menjadi Gondorukem dan terpentin, merupakan salah satu andalan Perum Perhutani untuk meningkatkan pendapatan, setelah produksi kayu. Oleh karena itu, pengawasan terhadap proses penyadapan menjadi prioritas bagi manajemen Perhutani, dari tingkat daerah hingga direksi.

Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso, terdapat lima wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan sebelas Resort Pemangkuan Hutan (RPH) yang aktif melakukan penyadapan. RPH Tapen BKPH Wonosari menjadi salah satu wilayah dengan kinerja baik dalam mencapai target Normal Produk Schedule (NPS), dengan total produksi mencapai 55.080 kg hingga September 2024.Sugiyanto, Asper KBKPH Wonosari, menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam proses penyadapan: potensi pohon, ketersediaan tenaga penyadap, dan sarana prasarana penyadapan. “Faktor tersulit yang kami hadapi saat ini adalah kekurangan tenaga penyadap,” ungkapnya. Meskipun ada tiga RPH produsen getah, dua di antaranya belum mencapai NPS karena keterbatasan tenaga penyadap. Namun, Sugiyanto tetap optimis dapat mencapai target produksi pada akhir tahun 2024.Misbakhul Munir, Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, juga menyampaikan apresiasi terhadap usaha maksimal yang dilakukan oleh jajaran RPH Tapen. Ia mengakui bahwa kekurangan tenaga penyadap menjadi tantangan utama, terutama karena banyak penyadap yang berusia di atas 50 tahun, sehingga pembaruan kuota sadapan tidak dapat dilakukan sesuai ketentuan. Meskipun demikian, Munir berkomitmen untuk tetap mengoptimalkan pencapaian target produksi getah tahun 2024.Dengan semangat dan kerja keras, Perhutani Bondowoso berupaya untuk memastikan bahwa target produksi getah yang telah ditetapkan dapat tercapai, meskipun menghadapi berbagai kendala.(Red)

Berita Terkait
error: