Kunjungan Kasi Utama Perhutani Pastikan Ketersediaan Bibit untuk Musim Tanam 2024 di KPH Bondowoso

brantasn | 4 October 2024, 15:22 pm | 33 views

Bondowoso, 4 Oktober 2024 Keberhasilan Perum Perhutani dalam bidang reboisasi bergantung pada ketersediaan bibit yang siap tanam, terutama menjelang musim penghujan. Dalam rangka memastikan kecukupan bibit untuk musim tanam 2024, Eka Widiyanto, Kepala Seksi Utama bidang Pembibitan dan Tanaman Direksi Perum Perhutani, melakukan inspeksi ke lokasi persemaian di wilayah kerja KPH Bondowoso pada hari Jumat (4/10).

Dalam kunjungannya, Eka didampingi oleh Darman Asper, Kepala BKPH Sukosari. Di lokasi persemaian BKPH Sukosari, Eka menyatakan tujuan kunjungannya adalah untuk memantau pelaksanaan proses vegetatif cangkok Pinus Bocor Getah (PBG) sekaligus memastikan ketersediaan bibit. “Alhamdulillah, berkat kerja keras dan upaya maksimal jajaran KPH Bondowoso, kegiatan persemaian dapat dilaksanakan dengan baik dan memenuhi kebutuhan bibit seratus persen sesuai rencana. Insya Allah, pada musim penghujan yang akan datang, bibit sudah siap tanam dan memenuhi standar baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” ungkapnya.

Misbakhul Munir, Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, juga memberikan tanggapan positif terhadap kunjungan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih atas motivasi yang diberikan oleh Eka. “Penyediaan bibit untuk tanaman merupakan tugas wajib para rimbawan. Namun lebih dari itu, kami ingin meraih surga di sisi Allah SWT,” ujarnya dengan penuh rasa bangga. Ia menambahkan bahwa setiap pohon dapat menghasilkan sekitar 118 kg atau 82.600 liter oksigen per hari, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen 37 orang per hari.

Menyinggung mengenai metode vegetatif PBG, Munir menegaskan komitmennya untuk memperbanyak bibit cangkok PBG pada proses selanjutnya, mengingat pihaknya telah memiliki kebun pangkas untuk pinus bocor getah.

informasi yang dihimpun, media ini,Perhutani Bondowoso merencanakan penanaman 78.778 bibit pohon pada tahun 2024 ini. Ini berarti, jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan oksigen untuk sekitar 2,9 juta orang per hari. Sebuah pencapaian luar biasa, yang patut diapresiasi. Bravo untuk semua rimbawan!(Red)

Berita Terkait
error: